my visitors
Reproduksi Pria
(Organ Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma)
Hei, kaum Adam! Seberapa jauh kamu sudah mengenal organ reproduksimu?? Cekedotz
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi luar yang dapat dilihat adalah penis dan scrotum. Alat-alat ini terletak di pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya tersembunyi.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis
Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Urin keluar dari bagian tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Untuk tujuan kesehatan dan kebersihan, kulit yang menutup penis dipotong (dikhitan) kira-kira 1-1,5 centimeter sehingga penis mudah dibersihkan.
2. Scrotum
Scrotum atau kantung luar ini banyak mengandung pigmen kulit dan ditumbuhi oleh rambu-rambut kasar. Scrotum ini di dalamnya terdapat testis.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria :
1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih dan mengandung antikoagulan.
3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
gambar 1. Organ reproduksi pria tampak dari depan
gambar 2. Organ reproduksi pria tampak dari samping
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Untuk memproduksi sel sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari tubuh, oleh karena itu testis letaknya turun menjauhi tubuh. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus, tubulus seminiferus ini disebut juga sebagai saluran penghasil sperma. Dinding sebelah dalam dari tubulus seminiferus ini terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat.
Di jaringan epithelium terdapat:
a. Sel induk sperma ( spermatogonium)
b. Sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma
c. Sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh beberapa hormon, diantaranya:
a. Hormon gonadotropin
Dihasilkan hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. b. FSH ( folikel stimulating hormone)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
c. LH ( luteinizing hormone)
Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron.
d. Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya; jambang, kumis, jakun, pembesaran suara, dan produksi sperma.
Klik play pada video di bawah ini (Spermatogenesis)
SPERMATOGENESIS (Proses Pembentukan Sperma)
Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut dengan spermatogenesis. Spermatogenesis dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Setengah dari sel-sel spermatogonium tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis. Sedangkan setengah yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Oleh karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n) sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n). Spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel yang juga haploid, disebut dengan spermatid. Sehingga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid ini akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa.
Klik play pada animasi di bawah ini
Animasi Spermatogenesis (English)
KLIK DI SINI UNTUK MELIHAT HORMON YANG MENGATUR SPERMATOGENESIS
Spermatozoa yang telah terbentuk dapat sampai ke urethra (saluran keluar pada penis) jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Cairan yang dihasilkan vesikula seminalis berfungsi membantu spermatozoa agar mudah bergerak, memberi nutrient, dan menormalkan keasaman PH saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi. Spermatozoa bersama cairan tersebut disebut dengan istilah semen atau air mani. Seorang laki-laki saat kopulasi dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel sperma dari 3ml air mani. Struktur sperma terdiri dari tiga bagian berikut ini:
1. Kepala: mengandung inti sel, pada bagian ujungnya terdapat akrosom yang tebentuk dari badan golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur.
2. Bagian tengah: terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3. Ekor: sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.
KLIK DI SINI UNTUK MELIHAT STRUKTUR SPERMA MANUSIA
Sperma yang terbentuk akan mengalir ke saluran pengumpul yang disebut dengan epididimis. Dari epididimis, sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, kemudian ditampung dalam kantung sperma (vesikula seminalis). Dari kantong sperma, sperma dialirkan melalui saluran penyembur (duktus ejakulatories). Sperma mendapat tambahan cairan dari kelenjar prostat. Cairan prostat merupakan media sperma yang memberi makan sperma dan menjaga pH sperma.
Reproduksi Pria
REPRODUKSI PRIA
(Organ Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma)
Hei, kaum Adam! Seberapa jauh kamu sudah mengenal organ reproduksimu?? Cekedotz
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi luar yang dapat dilihat adalah penis dan scrotum. Alat-alat ini terletak di pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya tersembunyi.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis
Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Urin keluar dari bagian tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Untuk tujuan kesehatan dan kebersihan, kulit yang menutup penis dipotong (dikhitan) kira-kira 1-1,5 centimeter sehingga penis mudah dibersihkan.
2. Scrotum
Scrotum atau kantung luar ini banyak mengandung pigmen kulit dan ditumbuhi oleh rambu-rambut kasar. Scrotum ini di dalamnya terdapat testis.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria :
1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih dan mengandung antikoagulan.
3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
gambar 1. Organ reproduksi pria tampak dari depan
gambar 2. Organ reproduksi pria tampak dari samping
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Untuk memproduksi sel sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari tubuh, oleh karena itu testis letaknya turun menjauhi tubuh. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus, tubulus seminiferus ini disebut juga sebagai saluran penghasil sperma. Dinding sebelah dalam dari tubulus seminiferus ini terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat.
Di jaringan epithelium terdapat:
a. Sel induk sperma ( spermatogonium)
b. Sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma
c. Sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh beberapa hormon, diantaranya:
a. Hormon gonadotropin
Dihasilkan hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. b. FSH ( folikel stimulating hormone)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
c. LH ( luteinizing hormone)
Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron.
d. Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya; jambang, kumis, jakun, pembesaran suara, dan produksi sperma.
Klik play pada video di bawah ini (Spermatogenesis)
SPERMATOGENESIS (Proses Pembentukan Sperma)
Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut dengan spermatogenesis. Spermatogenesis dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Setengah dari sel-sel spermatogonium tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis. Sedangkan setengah yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Oleh karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n) sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n). Spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel yang juga haploid, disebut dengan spermatid. Sehingga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid ini akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa.
Klik play pada animasi di bawah ini
Animasi Spermatogenesis (English)
KLIK DI SINI UNTUK MELIHAT HORMON YANG MENGATUR SPERMATOGENESIS
Spermatozoa yang telah terbentuk dapat sampai ke urethra (saluran keluar pada penis) jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Cairan yang dihasilkan vesikula seminalis berfungsi membantu spermatozoa agar mudah bergerak, memberi nutrient, dan menormalkan keasaman PH saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi. Spermatozoa bersama cairan tersebut disebut dengan istilah semen atau air mani. Seorang laki-laki saat kopulasi dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel sperma dari 3ml air mani. Struktur sperma terdiri dari tiga bagian berikut ini:
1. Kepala: mengandung inti sel, pada bagian ujungnya terdapat akrosom yang tebentuk dari badan golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur.
2. Bagian tengah: terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3. Ekor: sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.
KLIK DI SINI UNTUK MELIHAT STRUKTUR SPERMA MANUSIA
Sperma yang terbentuk akan mengalir ke saluran pengumpul yang disebut dengan epididimis. Dari epididimis, sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, kemudian ditampung dalam kantung sperma (vesikula seminalis). Dari kantong sperma, sperma dialirkan melalui saluran penyembur (duktus ejakulatories). Sperma mendapat tambahan cairan dari kelenjar prostat. Cairan prostat merupakan media sperma yang memberi makan sperma dan menjaga pH sperma.